Teks deskripsi merupakan teks yang memaparkan atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas dan terperinci dari sudut pandang subjektif penulisnya. Hal-hal yang dideskripsikan dipilih dari sudut pandang penulis sendiri. Teks deskripsi disebut juga teks tanggapan deskriptif.
Setelah mempelajari struktur dan unsur kebahasaan teks deskripsi perlu dilakukan latihan agar dapat memahami teks tersebut dengan baik. Beberapa latihan yang ada dalam tulisan ini antara lain latihan melengkapi dan menelaah objek serta kaidah kebahasaan teks deskripsi. Berikut ini beberapa contoh latihan melengkapi dan menelaah teks deskripsi untuk siswa kelas VII.
A. Latihan Melengkapi dan Menelaah Teks Deskripsi
Ubah dan lanjutkan deskripsi berikut sesuai dengan kondisi sekolahmu!
SMPN Merdeka merupakan salah satu sekolah kebanggaan di daerahku. Sekolahku terletak di pinggir kota Malang. Tepatnya, sekolahku berlokasi di Jalan Sukarno 28. Sekolah kebanggaanku ini mempunyai fasilitas yang lengkap. Sekolahku sangat asri dan nyaman. Sekolah yang berdiri di atas lahan seluas 2 hektar, dilengkapi dengan infrastruktur yang begitu lengkap. Dengan lahan yang begitu luas, sekolahku ini terlihat begitu asri karena terdapat pepohonan rindang yang sering aku gunakan untuk istirahat di kala jam istirahat.
Fasilitas yang ada di sekolah sangat mendukung untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Terdapat dua buah lapangan yang cukup luas di tengah-tengah area sekolahan yakni lapangan basket dan lapangan tennis. Di ujung area sekolah terdapat sebuah kantin dan juga koperasi sekolah sebagai sarana untuk melepas lelah, lapar, dan haus ketika jam istirahat.
Para guru dan staff di sekolahku juga begitu ramah kepada setiap orang, tak terkecuali kepada kami para siswa-siswi. Mereka begitu sabar dan tekun untuk mendidik kami demi menjadi generasi penerus bangsa yang baik. Hampir semua guru di sekolah ini memanfaatkan projector yang terdapat di setiap kelas sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, kami sebagai peserta didik mampu mencerna mata pelajaran dengan lebih baik.
B. Latihan Melengkapi Deskripsi Pohon-pohonan dalam Suasana Hujan
Dari balik tirai hujan sore hari pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti penari yang sedang memainkan tubuhnya dengan lincah. Pelepahpelepah yang kuyup menambah keunikan gerakan sang penari. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
Ketika angin tiba-tiba bertiup lebih kencang, pelepah-pelepah serempak terjulur sejajar satu arah, seperti tangan-tangan penari yang mengikuti irama hujan.
Pohon-pohon kelapa itu, tumbuh di tanah lereng di antara pepohonan lain yang rapat dan rimbun. Kemiringan lereng membuat pemandangan seberang lembah itu seperti lukisan alam gaya klasik Bali yang terpapar di dinding langit.
Selain pohon kelapa yang memberi kesan lembut, batang sengon yang kurus dan langsing menjadi garis-garis tegak berwarna putih dan kuat. Ada beberapa pohon aren dengan daun mudanya mulai mekar, kuning, dan segar. Ada pucuk pohon jengkol yang bewarna cokelat kemerahan. Ada bunga bungur yang ungu berdekatan dengan pohon dadap dengan kembangnya yang berwarna merah. Dan batang-batang jambe rowe, sejenis pinang dengan buahnya yang bulat dan lebih besar, memberi kesan purba pada lukisan yang terpajang di sana.
C. Latihan Melengkapi dan Menelaah Deskripsi Objek
Lengkapilah bagian yang rumpang sehingga menjadi teks deskripsi yang padu!
Rumah Makan Nyampleng
Rumah makan “ Nyampleng” terletak di sebelah selatan alun-alun Kota Malang. Rumah makan ini terkenal dengan masakan tradisionalnya. Nama rumah makan ini berasal dari bahasa Jawa yaitu nyamleng yang berarti enak sekali. Sesuai dengan namanya rumah makan ini menyediakan masakan Jawa dengan cita rasa tinggi. Bangunan rumah makan ini beraksitektur Jawa. Hampir semua peralatan dan ornamen di rumah makan ini berhiaskan dengan nuansa Jawa.
Memasuki rumah makan ini, kita disambut gapura bernuansa Jawa yang berdiri kokoh di pintu masuk. Di bagian depan rumah makan ini terpasang gapura yang indah bertuliskan huruf Jawa dengan warna alami. Begitu memasuki pintu utama kita akan disambut ruangan yang sejuk dengan estetika tinggi. Lantai rumah makan ini terbuat dari kayu berwarna coklat tua. Dinding berwarna putih bersih. Hiasan etnik Jawa ditata melengkung indah di setiap dinding ruangan. Warna keemasan dipilih untuk menunjukkan kebesaran tempat ini. Hiasan batik sogan yang menempel pada bagian dalam dinding menambah kekentalan suasana tradisi Jawa.
Di dalam rumah makan ini diletakkan gamelan Jawa yang tertata rapi lengkap dengan niyaganya. Warna gamelan keemasan dengan bingkai kayu warna coklat gelap sangat antik dan menarik. Di samping gamelan di tata meja kursi antik dengan warna legam. Di pojok ruangan diletakkan lampu hias coklat dengan ornamen kuning keemasan.
Di bagian belakang terdapat kolam ikan nila. Warna merah yang mendominasi kolam nampak seperti kain indah yang sedang dimainkan seorang penari. Kolam itu tidak terlalu luas, tetapi bersih. Di pinggir kolam dihias beragam bunga. Warna warni bunga dengan semerbak wanginya menambah keasrian rumah makan ini.
Aroma gorengan tempe merambah semua ruangan. Gurihnya aroma tempe tergambar dari bau yang ditimbulkannya. Aroma sambal terasinya juga merangsang orang segera mencicipinya. Alunan lagu Jawa yang syahdu menambah selera penyet tempe yang telah dihidangkan di atas meja.
Buatlah dua paragraf hasil telaahmu terhadap hasilmu melengkapi teks deskripsi di atas!
Ditinjau dari struktur dan isinya, teks deskripsi rumah makan Nyampleng tersebut sudah memiliki struktur dan isi yang tlengkap. Pada bagian awal terdapat gambaran umum rumah makan. Berikutnya diikuti deskripsi bagian pada depan, tengah, dan bagian belakang rumah makan tersebut.
Ditinjau dari isinya, teks menggambarkan kondisi fisik dan suasana rumah makan secara cukup rinci. Dengan membaca teks tersebut pembaca sudah mendapatkan gambaran tentang kondisi rumah makan Nyampleng.
Ditinjau dari penggunaan bahasanya, teks deskripsi tersebut menggunakan pilihan kata dan kalimat secara bervariasi. Penggunaan majas untuk menggambarkan kondisi kolam ikan sangat tepat. Pilihan kata khusus untuk menggambarkan suasana dan aroma makanan sangat tepat. Teks menggunakan tanda baca dan ejaan yang sedikit kurang cermat. Hal ini ditemukan pada beberapa penggunaan kata depan yang dirangkai dengan kata yang mengikutinya.
D. Latihan Mencermati Kaidah Penggunaan Kata/Kalimat/dan Tanda Baca/Ejaan
1. Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Koma pada Teks Deskripsi
Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Koma, Tanda Titik pada Teks Tanda koma (,) dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu peperincian atau pembilangan.
Contoh
- Pantai Senggigi berada di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok
- Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
- Tanda koma dipakai di belakang kata penghubung antarkalimat yang
- terdapat pada awal kalimat (jadi, dengan demikian)
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri
- geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan
- budaya ukiran Jepara, sarung Makasar
- Huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi
- (Selat Lombok, Teluk Benggala, Jalan Gajah Mada)
Panggunaan Huruf Kapital
Penggunaan Huruf Kapital | Benar/Salah | Alasan |
---|---|---|
Pantai Senggigi terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat.. | Benar | Penggunaan huruf kapital tepat karena digunakan pada awal kalimat dan unsur nama geografi. |
Salah satu andalan wisata Kota Yogyakarta adalah PantaiParangtritis. | Benar | Penggunaan huruf kapital tepat karena digunakan pada awal kalimat dan unsur nama geografi. |
Wajah ayah tipikal Batak dengan rahang yang kuat dan hidung mancung tapi agak besar. | Benar | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat dan huruf pertama petikan langsung. |
Kostum warna-warni tradisional Betawi nampak semarak dibalut sinar lampu yang dramatis. | Benar | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama suku |
Sepintas ayahku seperti orang India | Benar | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa |
Penggunaan Tanda Koma
Penggunaan Tanda Koma | Benar/Salah | Alasan |
---|---|---|
Rasa hangat berbaur dengan lembutnya hembusan angin sore, melingkupi seluruh tubuh. | Benar | Penggunaan tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. |
Beliau yang irit kata, lebih suka memberi contoh langsung kepada anaknya tanpa perlu menggurui. Bagai air yang mengalir tenang, tetapi sangat dalam. | Benar | Penggunaan tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. |
Beliau tidaklah tinggi, tidak pula pendek. | Benar | Penggunaan tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. |
Tetapi, sepertinya ibuku sangat menikmati sekolahnya. | Benar | Penggunaan tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. |
Tepatnya Pantai Parangtritis berada di Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta | Benar | Penggunaan tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. |
Diskusikan kesalahan penggunaan bahasa/tanda baca/ejaan pada paparan berikut!
- Pulau Madura keberadaannya di sebelah Utara Kota Surabaya. (Pulau Madura berada di sebelah utara Kota Surabaya)
- Dia pergi membeli jeruk Bali di pasar. (Dia pergi membeli jeruk bali di pasar). Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis.
- Indonesia banyak memiliki Pulau-pulau terpencil. (Indonesia memiliki pulau-pulau terpencil). Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan.
E. Mencermati Penulisan Kata Depan pada Teks Deskripsi
Kata depan di berfungsi sebagai kata depan jika diikuti dengan kata keterangan tempat, arah, posisi/ letak. Sebagai kata depan di ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya (di pantai, di belakang, di atas, di bagian barat, di samping). Sebagai awalan di ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Dalam hal ini di berfungsi sebagai imbuhan pada kata kerja pasif.
Penulisan di sebagai kata depan dipisah | Penulisan di sebagai awalan dirangkai |
---|---|
Tepatnya Pantai Parangtritis berada di Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. | Padahal harusnya dia sudah tidak disibukkan oleh tugas kuliah. |
Di sebelah kiri, terlihat tebing yang sangat tinggi, di sebelah kanan, kita bisa melihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga gempuran ombak yang datang setiap saat. | Matanya cokelat seperti madu. Matanya jernih menyejukkan untuk dipandang. |
Di sore hari, kita bisa melihat matahari terbenam yang merupakan saat sangat istimewa. | Kalau tidak dipedulikan, kakinya dientak-entakkan seperti anak kecil yang merajuk minta dibelikan mainan |
Lukisan alam yang sungguh memesona. Semburat warna merah keemasan di langit dengan kemilau air pantai yang tertimpa matahari sore menjadi pemandangan yang memukau. | Memasuki bibir Pantai Senggigi kita akan disambut angin pantai yang lembut dan udara yang segar. |
Di pantai Parangtritis ini kita bisa menyaksikan kerumunan anak-anak bermain pasir. | Pura pertama yang dijumpai berdiri di bawah pohon rindang. |
Penulisan Kata Berawalan meN- yang Dirangkai dengan Kata yang Diawali dengan Huruf k, p, t, s
- Fonem k, p, t, s luluh jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata dasar yang berawal dengan huruf k, p, t, s (misal: memengaruhi (meN- + pengaruh), memesona (meN- + pesona), mengarantina (meN- + karantina), dan sebagainya)
- Fonem k, p, t, s TIDAK luluh jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata dasar yang diawali dengan kluster/ konsonan rangkap (misal: memprakarsai, mengkriminalkan, mengklasifikasi,)
- Fonem k, p, t, s TIDAK luluh jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata berimbuhan yang berawal dengan huruf k, p, t, s (misal: mempertaruhkan, memperluas)